Assalamualaikum........

sekedar coretan yang semoga bermanfaat

Rabu, 08 Desember 2010

Barbara oh Barbara

5 hari yang lalu, Barbara, hape ku satu2 nya pergi tanpa pamit alias hilang. Memang Barbara bukan hape mahal dan cangih, tapi di dalamnya banyak sekali nomer2 penting, yang membuat nilainya jadi sangat berharga........

Saat tahu hapeku hilang,,,,,, respon umum yang " seharusnya " biasa saya lakukan adalah : marah - marah , mengeluh,dan ngomel nggak jelas. Tapi entah kenapa, hari itu saya seperti tidak ada tenaga untuk mengamuk-mungkin pengaruh kondisi tubuh saya yang hari itu sedang diare, membuat energi saya "terbuang " ke tempat lain -.

So, dengan perasaan hati yang ngedumel tapi tidak bisa diekspresikan membuat saya jadi mewek, akhirnya saya mengeluarkannya dengan cara yang paling aman bagi penghuni kos lainnya , yakni menangis diam2 ( cos kalau saya sampai menangis keras tersedu2, dikhawatirkan orang diluar akan mengira telah terjadi tindak kekerasan di watu gong 28 A )

Setelah menangis, perasaan masih tetap gak karu2an, terbayang musibah2 yang akan saya hadapi ke depan sebagai konsekuensi hilangnya barbara : di omelin ibu, putusnya jaring komunikasi, tidak bisa mendengarkan radio, dsb

Di saat seperti itu, tiba2 teringat perkataan seseorang ( tapi saya lupa siapa dia ), bahwa  saat kita berada dalam keadaan yg tidak kita sukai, cobalah untuk menggali hal2 positif dari kejadian itu. Berbekal petuah sakti ( yang kuharap manjur ) tersebut, maka saya mulai me-list hal2 positif yang akan saya peroleh setelah kehilangan handphone:
1. Dengan tidak adanya handphone, otomatis untuk sementara saya tidak bisa mendengarkan radio( terutama radio NHK favorit saya ), ini bisa memberikan efek ( entah negatif untuk positif ) waktu belajar yang lebih banyak ......aminnnnnnnnnnnn ( gakyakin mode on )
2. Dengan hilangnya barbara, menyebabkan teman2 akan kesulitan kalau mau menyampaikan undangan rapat, otomatis undangan itu tidak akan pernah sampai kepada saya,sehingga waktu yang seharusnya digunakan untuk rapat, bisa digunakan untuk istirahat, terutama di saat menjelang ujian seperti sekarang, waktu istirahat sangat berguna agar bisa belajar sampai larut malam .....aminnnnnnnnn (  sokrajin mode on )
3. Dengan hilangnya ponsel saya yang berwarna putih tsb, secara tidak langsung membuat saya bisa berhemat....why ? hehe, karena anggaran untuk pulsa sementara waktu tiada
4. Dengan hilangnya NxxxA ( ooops, jgn sebut merk ) saya tersebut, saya jadi dituntut  untuk memperhatikan pengumuman apapun yang disampaikan teman saya di depan kelas saat perkuliahan, karena selama ini saya cenderung ngobrol dewe dan cuek saat yang lain mendengar pengumuman, karena saat itu saya selalu berpikir " halah, nanti kan juga bisa tanya lewat sms ke teman yang memperhatikan  pengumuman ......"....hmmmm, hal ini akan membuat saya secara tidak langsung jadi lebih menghargai orang yang bicara di depan.
5. Dengan hilangnya ponsel saya yang memiliki motto connecting people tersebut, saya bisa belajar lebih mandiri, sebab  saat ada handphone, ketika ada sedikit masalah, saya pasti langsung sms/ telpon bunda, ayah, atau teman2 untuk meminta mereka membantu saya. Dengan raibnya si barbara, membuat saya harus belajar menyelesaikan masalah semampu saya sebelum akhirnya saya minta tolong.

Sebenarnya masih banyak lagi hal lain yang saya list pada waktu itu (yang saya sadari, tidak mungkin di tulis disini, karena ternyata, semakin kebawah, hal positif yang saya bayangkan makin ngaco dan rodo' mekso )......setelah me-list hal2 diatas,,,,bismillah, saya jadi lebih tenang dan siap untuk hidup berpisah dengan barbara

Hari kedua tanpa HP, memang rasanya agak ribet.....tapi ternyata saya masih bisa hidup, dan perlahan mulai menemukan solusi2 untuk memperbaiki kondisi ketiadaan HP ini....hari pertama berlangsung dengan aman......

Hari ketiga ditinggal barbara,,,,,hidup saya masih tentrem gemah ripah loh jinawi...........ternyata tidak seburuk bayangan awal saat hape saya secara resmi dinyatakan raib

Hari keempat dan kelima setelah  ponsel saya dibawa kabur, saya sudah mulai bisa menikmati hidup tanpa HP......

Saat awal ponsel saya hilang, teman saya sempat bertanya " Bisa kamu hidup tanpa HP ?" dan saat itu saya hanya sanggup menjawab 'bisa' tapi dengan nada ketidak yakinan......tapi sekarang di hari kelima,saya menyadari bahwa ternyata hidup tanpa ponsel tidak semengerikan dugaan saya ( walaupun tidak ngeri, TAPI SAYA TETAP LEBIH MEMILIH HIDUP DENGAN HANDPHONE, dan entah kapan hari bahagia itu, dimana saya bisa memiliki pengganti Barbara, tiba )

Mungkin apa yang saya tuliskan disini hanyalah hal remeh, kehilangan HP.....tapi sungguh hal ini memberikan banyak sekali manfaat untuk saya,,,,,dimana saya jadi merasakan bahwa terkadang kita harus mampu berada pada kondisi yang tidak kita inginkan ( dalam kasus saya, hidup sementara tanpa HP ), harus mau dan bisa meyesuaikan diri dengan kondisi yang tidak saya inginkan tsb, bahwa hal buruk tidak akan berjalan seburuk yang kita bayangkan asalkan kita ikhlas dan pasrah, serta belajar untuk tidak gampang mengeluh karena mengeluh membuat hal buruk terasa semakin sengsara ( walaupun dengan sangat jujur, saya  akui masih sering kelepasan mengeluh)

I miss u, Barbara.............
terimakasih untuk seseorang yang tidak saya ingat rupa dan namanya atas nasihat "hal positif " nya



wg28a,081210,1512

Jumat, 03 Desember 2010

What happen in 2010 ?????

Berhubung, 2 minggu ini, saya bosan dikejar dengan kata2 LPJ ( laporan pertanggung jawaban ) kegiatan yang selalu menjadi problem di akhir tahun ....saya jadi terpikir untuk membuat LPJ kehidupan saya selama tahun 2010.....saya tulis ini semua untuk menjadi pengingat akan apa yang harus saya syukuri dan apa yang masih harus saya perjuangkan ( hehehe, maaf sebelumnya, kalau tulisan di bawah nantinya akan sedikit GJ dan mengandung unsur ke-narsisan ), so....check this out  :

1. Alhamdulillah, di tahun 2010, salah satu " keinginan terpendam yang sudah lama dinanti- nanti " akhirnya dikabulkan Allah.....sebenarnya agak malu se ngomongnya....yaitu...Taraaaaa : pake behel .....hehe, setelah pergulatan batin yang agak lama + meyakinkan orang tua + doa tiada henti hehe, alhamdulillah ,,,,,, next mission : merawat behelku ini supaya tetep berfungsi sampai waktunya dia pensiun nanti,,,, dan gak boleh minder walau selama 2 tahun nanti, kata ibu,tampangku akan mirip betty la fea
2. Alhamdulillah,tahun ini, saya sudah gak gampang home sick lagi,,,,home sick si pasti tetep ada, tapi virulensi home sick nya berkurang, kalo tahun kemarin2, home sick = gak bisa mikir, tahun ini ada sedikit kemajuan, home sick = bisa mikir dengan durasi yang singkat, next target : belajar mengendalikan perasaan, jangan gampang terpengaruh dengan persepsi mood
3.Alhamdulillah, tahun ini, saya sudah sedikit berani bicara di depan umum,,,hehehe, ndredek si pasti tetep ada...tapi di tahun ini, saya mau mencoba...next job : coba banyak lagi hal2 baru
4.Alhamdulillah, tahun ini, kehidupan di kos jadi lebih baik, adek2 kos saya yang baik2 membuat saya nyaman di kos, jadi sekarang saya gak pernah kesepian lagi kalau sedang di kos,,,makasi ya....
5. Hahaha, di tahun 2010 ini, saya jadi tahu yang namanya jatuh cinta. ( ihirrr ).. berhubung biasanya saya lebih sering jatuh tersandung atau jatuh ndlosor, jadi pengalaman "jatuh" yang lain ini lumayan menyenangkan
6. Alhamdulillah, tahun ini, Allah memberi saya kesehatan, suatu hadiah yang terkadang lupa untuk saya syukuri
Ehmmm, sebenarnya masih banyak lagi karunia Allah untuk saya di tahun 2010 ini,tapi berhubung setiap detik hidup saya adalah nikmat dari Allah yang tak terhingga sampai saya pun tak sanggup menuliskannya ( lebai mode on ), hanya Alhamdulillah yang mampu saya katakan

Oh ya,saya hampir lupa me- list beberapa hal yang menurut saya masuk kategori misson failed:
1. Saya belum juga berani mengendarai motor di jalan besar ....huhuhu, malu si sebenarnya, apalagi sering kerepotan kalau mau bepergian, tapi, tiap mau nyoba turun ke jalan, entah kenapa, selalu ada aja insiden-nya,,,, 
2. Tahun ini, saya boros sekali......sering gak konsisten dengan anggaran yang sudah dibuat, ke depannya , saya harus lebih hemat
3. Tahun ini, saya cengeng sekali.....................
4. Saya belum juga belajar masak.........
5. Sering lupa waktu, sehingga membuat beberapa agenda ter-pending secara percuma
arrrrgggggggggghhhhhhhh, apalagi ya....banyak sekali ....tapi setidaknya,  top five diatas adalah misi gagal utama yang "agak" mempengaruhi hidup saya di tahun 2010

Next target : menuliskan resolusi perbaikan diri untuk tahun 2011, tidak hanya ditulis , tapi juga diwujudkan, amin...

So,,,,sesuatu hal yang tidak akan pernah berubah adalah perubahan......Insya Allah ke arah lebih baik, kita semua, gak hanya saya ( sokbijak mode on )

Bismillah, jika Allah masih memberi kita umur ... aku cuma mau bilang.....SAMPAI JUMPA DI 2011.....
2011....Bismillah....here i am !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Selasa, 30 November 2010

"jarak"


Kita selalu bertemu
tapi ada "jarak"  tak terlihat yang selalu memisahkan kita
apakah karena kutub kita yang terlalu sama sehingga selalu tertolak

Aku kangen masa2 itu
masa2 dimana kita selalu bersama
ada kamu pasti ada aku
tidak ada istilah aku dan kamu 
yang ada hanya kata KITA

Aku rindu masa2 itu
masa dimana kita bebas bercerita
saling tertawa lepas setiap hari
saling berkhayal tentang hal2 aneh khas gadis ingusan bau kencur

Aku kangen masa2 itu
saat dimana kita pernah gagal bersama
tapi akhirnya kita bangkit lagi bersama

Aku rindu saat2 itu
saat dimana kita saling bertukar impian
saling menggoda dengan impian aneh masing2
namun tetap saling menguatkan dengan cita2  kitabersama

Aku ingin bisa seperti dulu
dimana nostalgia kehidupan masing2 bisa membuat kita lebih saling mengenal
dimana tidak ada "jarak" yang membuatku enggan bercerita padamu

Aku rindu masa2 itu
masa dimana kita menjelajahi hal yang kita gemari bersama
saling berebut warna hijau saat memilih barang
bekerjasama menawar buku sampai ketitik harga terendah
lalu akhirnya , tersenyum kecut bersama saat tahu bahwa dengan tawaran gigih itu pun, harga yang kita dapatkan masih cukup mahal....
tapi akhirnya sama2 mentertawakan diri sendiri atas ketidakmampuan menawar

Tapi aku senang
karena kini kau lebih baik dariku.....
kalau untuk hal yang lebih baik, aku harus merelakan semua hal diatas
Insya Allah tidak apa2
semoga kau selalu dalam lindungan Allah, dan tetap selalu istiqomah
Aku mencintaimu karena Allah 

For my beloved friend & sister



WG 28A.301110.2315
diiringi dengan jebolnya bendungan airmataku

Saat jarak terkadang diperlukan

Jarak....terkadang tidak selalu berdekatan memang diperlukan, karena dengan jarangnya bertemu akibat jarak yang jauh , justru bisa mengurangi perselisihan.

Kesimpulan ini saya ambil setelah mengamati hubunganku dengan ibu sembilan tahun ini,,,,,selama rentang waktu itu, macam2 hal yang sudah terjadi, kadang bisa sangat dekat, tapi pernah juga merasa tidak cocok dan berselisih paham tiap hari.

Dimulai dengan masa SMP, masa ini adalah masa dimana saya paling tidak dekat dengan ibu. Padahal pas SMP, sekolahku dekat dengan rumah, sehingga masa SMP lebih banyak kuhabiskan di lingkungan rumah. Entah karena pengaruh hormon pubertas atu ego yang sedang dalam puncak, tiap hari ada saja yang buat saya bertengkar sama ibu, mulai dari hal remeh, seperti lupa mindah ember bekas mandi, meras santan yang kurang kental, sampai bikin kopi yang kurang manis....apapun itu bisa jadi sumber pertengkaran. Sayasendiri juga heran, ketemu sama ibu setiap hari seharusnya kan komunikasi malah lancar, ini malah berantem terus tiap hari.

Beranjak ke masa SMA, pas SMA ini sekolahku jauh  dari rumah  , paling cepat 45 menit kalau naik bis disambung angkot GA ( dengan catatan, 45 menit itu ditempuh tanpa macet atau angkot lemot ). Hal ini membuatku selalu berangkat sekolah pagi2 setelah subuh, dan karena waktu SMA aku ikut les, pulang sekolah biasanya pas maghrib. Itu pun, biasanya aku langsung mandi dan masuk kamar. Komunikasi jadi jarang denga ibu, tapi anehnya , aku jadi jarang bertengkar sama ibu. Kesempatan bertemu penuh di hari sabtu lebih sering digunakan untuk istirahat. Entah hal seperti ini sebenarnya memang fisiologis atau malah patologis.

Berlanjut ke masa kuliah,,,,,tempat kuliah saya di Brawijaya sebenarnya gak terlalu jauh dengan lokasi SMA ku, jadi sebenarnya masih bisa dibuat nglaju tiap hari, tapi karena jadwal kuliah yang gak pasti, membuat ibu menyuruh saya untuk nge kos saja, alasannya biar gak kecapean, dan saya pun nurut saja. Semenjak kos ini, saya hanya pulang tiap hari jumat, dan balik lagi ke kost pada hari senin paginya, dan itu pun gak pasti tiap minggu, dan ajaibnya, sejak kos ini, saya malah hampir gak pernah bertengkar lagi dengan ibu dan rasanya justru lebih dekat dengan beliau,,,,nah lho, padahal kan jarang ketemu...... dan sejak 1,5 tahun ini , keluarga saya pindah ke sebuah kota di utara jawa timur, yang membuat saya baru bisa ketemu ibu antara 3-6 bulan sekali,,,,,dan saya benar2 gak pernah bertengkar lagi dengan ibu.

Entahlah, saya belum menemukan korelasi antara jarak yang menyebabkan jarang bertemu dengan jarangnya pertengkaran. Tapi mau mengopi sebuah pernyataan kakak tingkat di blognya......bahwa jarak itu katanya bisa meyemaikan rindu,,,,dan membuat setiap pertemuan lebih berkesan  (nggombal mode on),,,ehmmmm,,,,,,,entahlah ,,,,,Ada yang tahu kenapa ?


huhuhuhu, aku kangen ibu

WatuGong 28A,301110,2143
Maaf kalo postingan saya hari ini agak GJ ( gak jelas )

Senin, 29 November 2010

Belajar , untuk apa sih ?

Merasa bodoh......
Itulah yang saya rasakan beberapa hari yang lalu.....
Suatu malam, ada adek kos saya yang merasakan nyeri di bagian kakinya....karena kebetulan saya kuliah di keperawatan dan dianggap ngerti ( padahal sebenarnya nggak juga ) tentang hal2 berbau penyakit, maka dipanggilah saya ke kamar nya si adek ........

Sampai di kamarnya,,,,,,dari wajahnya,saya tahu si adek ini menahan nyeri yang amat sangat. Namun, melihatnya mengeluh kesakitan, bukannya bertindak, jujur, saya malah bingung harus ngapain.....kepercayaan diri saya langsung hilang, entah kenapa.... semua teori tentang manajemen penanganan nyeri yang sudah saya dapatkan di kuliah rasanya menguap, semua hal tentang penatalaksanaan nyeri yang sudah saya kerjakan sebagai tugas modul sama sekali tidak berbekas di memori otak saya.......ssampai disitulah saya menyadari bahwa sebagai calon perawat, saya sama sekali belum bisa apa - apa....

Kejadian ini membuat saya merenung semalaman.....saya mencoba menelusuri penyebab ke"odongan" dari kejadian tadi, dan akhirnya saya menemukan satu kesimpulan : hal ini terjadi karena selama ini saya belajar materi kuliah hanya untuk mengejar nilai, hanya untuk menghafal bukan belajar agar nantinya bisa menerapkan ini semua ke pasien, sayangnya ternyata selama ini bukan itu alasan saya belajar ............

Saya sudah sering diberitahu bahwa ketika nantinya terjun di profesi, semua teori yang sudah kita hapalkan tidak akan berguna jika kita tidak tahu bagaimana menerapkannya, namun, selama ini nasehat itu hanya masuk kuping kiri keluar kuping kanan....

Saya harus kembali meluruskan niat saya....menata diri saya......sebenarnya untuk apa sih selama ini saya kuliah ? apakah hanya untuk mengejar nilai dan IPK tapi nanti di profesi saya tidak bisa apa2 ?saya tidak ingin jadi yang seperti itu

Saya memang harus belajar terus........tapi Insya Allah kini dengan niat yang lebih baik

terimakasih untuk Adek kos saya , Hemas dan Vivi, kejadian malam itu telah membuat saya tertampar namun sangat menyadarkan saya 


WG 28A, saat mata masih enggan diajak rehat
291110, 2335



Sabtu, 27 November 2010

Wind by akeboshi

Cultivate your hunger, before you idealize
Motivate your Anger, to make them all realize
Climbing the mountain, never coming down
Break into the contents, never falling down

My knee is still shaking like I was twelve
Sneakin' out the classroom, by the back door
A man railed at me twice, though
But I didn't care
Waiting is wasting, for people like me

Don't try to look so wise,
Don't cry 'cos your so right
Don't dry with fakes or fears
'Cos you will hate yourself in the end

Don't try to look so wise,
Don't cry 'cos your so right
Don't dry with fakes or fears,
'Cos you will hate yourself in the end

You say dreams are dreams
I ain't gonna play the fool anymore
You say, 'cos I still got my soul
Take your time baby
Your blood needs slowin' down
Breach your soul to reach yourself before you gloom
Reflection of fear make shadows of nothing
Shadows of nothing
You still are blind if you see a winding road
'Cos there's always a straight way to the point you see

Don't try to look so wise
Don't cry, 'cos your so right
Don't dry with fakes or fears
'Cos you will hate yourself in the end

Don't try to look so wise
Don't cry 'cos your so right
Don't dry with fakes or fears
'Cos you will hate yourself in the end

Don't try to look so wise
Don't cry 'cos your so right
Don't dry with fakes or fears
'Cos you will hate yourself in the end

'Cos you will hate yourself in the end
'Cos you will hate yourself in the end
'Cos you will hate yourself in the end

Sebenarnya sudah lama banget aku suka sama lagu ini. Awalnya karena seneng dengan anime naruto dimana ni lagu jadi soundtracknya, lama2 jadi seneng sama melodinya, tapi gak pernah terlalu peduli dengan liriknya yang pake bahasa Inggris ( hehe, karena keterbatasan kemampuan saya dalam mendengarkan segala sesuatu yang diucapkan selain dalam bahasa indonesia dan bahasa jawa ^^v). Namun , malam ini, saat iseng mendengarkan ni lagu sambil mengerjakan modul,jadi penasaran pingin tahu maksud dari lagu ini. So, setelah googling dan dapat liriknya, baru ngeh kalo ternyata LIRIKNYA BAGUS BANGET ( ketinggalanjaman mode on )......Subhanallah......baru menyadari betapa noraknya saya, setelah hampir 3 tahun setia menyimpan dan mendengarkan lagu ini di laptop baru malam ini saya benar2 mengetahui, membaca, dan memahami liriknya.....makanya aku posting disini, semoga bisa menginspirasi siapapun yang kebetulan membacanya.....
WG 28A
271110,2348,disela-sela mengerjakan PJBL

Minggu, 21 November 2010

Full Time Mother

            Menjadi wanita karier adalah cita2 saya dari dulu. Bukan sekedar cita2, tapi menjadi semacam keharusan bagi saya, bahwa kelak, saya tidak mau hanya di rumah saja, saya harus berpenghasilan dan mandiri. Namun, pikiran itu sedikit berubah, saat saya membaca sebuah artikel di majalah Dharma Pertiwi milik bunda saya. Artikel di situ membahas tentang bahagianya menjadi ibu rumah tangga penuh atau full time mother.

            Di situ si penulis menceritakan kisah temannya, seorang wanita lulusan S2 perguruan tinggi di Singapura.Ketika menikah, si wanita tadi  akhirnya memutuskan untuk tidak bekerja dan menjadi ibu rumah tangga penuh. Saat membaca bab awal, saya sempat menyayangkan keputusan si wanita tadi. Dalam otak saya, timbul pertanyaan " bukankah mengurus rumah tangga bisa sambil bekerja ?terus sayang dong ilmunya gak kepake ?". 

            Namun, ternyata saya salah.....kalau dipikir dengan logika materi...memang secara matematika, si wanita ini adalah seorang yang sangat merugi. Coba bayangkan, berpuluh2 juta uang yang sudah dikeluarkan, namun belum merasakan hasil belajar, eh sudah keburu menikah. Istilah lainnya, sudah investasi, tapi belum ada hasilnya sudah berhenti.Tapi kalau dilihat dari sudut pandang pengabdian akan lain jawabannya. 

            Setelah saya pikir2 lagi, ternyata ada yang keliru dari cara berpikir saya selama ini. Selama ini saya menganggap, bahwa ibu rumah tangga adalah sosok wanita tidak produktif, sepanjang hari pekerjaannya hanya menunggu ( menunggu anak pulang, suami pulang dll ), dan melakukan tugas2 yang tidak "berkelas" ( mencuci , mengepel dll ). Saya selalu berpikir, sayang sekali wanita yang sudah Sarjana, Master, atau Doktor  hanya berakhir karirnya jadi ibu rumah tangga. Namun setelah membaca artikel tersebut, saya jadi disadarkan, bahwa mengurus rumah tangga adalah pekerjaan yang mulia. Mengurus rumah tangga bukan pekerjaan yang hina dan hanya boleh dilakukan pembantu. Bukan berarti sudah master, maka tidak pantas mengepel, memasak, atau mengurus rumah tangga. Dengan memilih menjadi full time mother, bukan berarti seorang wanita tidak ingin mandiri, Namun dia ingin mendedikasikan seluruh hidupnya untuk mendidik anak2nya, tidak mau melewatkan sedikitpun perkembangan putra - putrinya.

            Bukan bermaksud mengatakan bahwa wanita yang bekerja itu tidak perhatian, bukan. Wanita bekerja boleh2 saja menurut saya, asalkan dengan bekerja itu, tidak membuat seorang wanita melalaikan tugasnya di rumah ( kalimat ini ngopi perkataan emak saya ). 

            Saya memang belum menikah, jadi bisa dibilang, saya belum tahu apa2 tentang yang namanya rumah tangga atau mengurus anak. Tapi ada kejadian yang membuat saya sedikit mengerti tentang perasaan jadi orang tua. Waktu Krida mahasiswa di fakultas saya, kebetulan saya kebagian di sie pendamping armada. Tugasnya mendampingi sekitar 30an adek tingkat untuk mengikuti program pembinaan. Lha, karena sering bertemu, saya jadi bisa mengamati perkembangan adek2 tingkat di armada saya itu. Dari yang awalnya malu2 bertanya, menjadi kelompok yang aktif dan heboh. Dari yang awalnya sering dapat kartu pelanggaran, menjadi armada yang bebas pelanggaran. Melihat perkembangan mereka, ada rasa bahagia yang saya rasakan. Dan ketika suatu saat, saya ada kegiatan bertepatan dengan Krida mahasiswa, yang mengharuskan untuk ijin sebentar dan menitipkan adek2 tingkat saya sementara waktu ke orang lain. Entah kenapa, karena memang seharusnya begitu atau saya yang terlalu lebai, rasanya kok berat, meninggalkan mereka dalam pengawasan orang lain,. Ketika hal ini saya ceritakan ke seorang teman yang juga pendamping, dia berkata " aku juga merasakan hal yang sama juga kok, eh, mungkin seperti ini ya , perasaan orang tua kita , walaupun nantinya jadi orang tua itu pasti lebih berat dari yang kita rasakan sekarang,mungkin seperti inilah rasanya jadi orang tua".

            Saya belum tahu apa rencana yang menunggu saya di depan nanti, akan jadi apakah dan seperti apakah saya ke depannya. Tapi kini ada satu hal yang saya yakini, bahwa nantinya , Insya Allah, kelak saat ditanya orang, apa pekerjaan utama saya, Insya Allah saya  tidak akan ragu menjawab ibu rumah tangga

Ibu Rumah Tangga ???siapa yang malu??
WG 28A, 211110,1908

Rabu, 17 November 2010

Belajar lebih peka

Ternyata tidak butuh trainer motivasi handal untuk menyadarkan seseorang....

Hari ini,,,,di dekat halte bis kepanjen,,aku bertemu dengan seorang pria tua. Nampak kelelahan, tubuhnya dipenuhi peluh, gurat ketuaan tampak jelas di wajahnya . Tapi satu hal yang pasti : tidak nampak kelayuan jiwa dalam dirinya
Si bapak tadi dengan sangat sopannya menawarkan becaknya kepada saya ( kalo ini mah biasa )....tapi dengan sangat sopan pula, tetap tersenyum dan menjawab ramah saat saya menolaknya.....
Melihat si bapak tadi,,,,tiba2 disk drive di otak saya langsung men-search inspirasi2 yang timbul dari pertemuan singkat saya dengan bapak penarik becak tadi :

1. Betapa susahnya mencari uang, sementara terkadang saya melupakan hal itu.Terkadang dengan gampangnya menghabiskan uang pemberian ayah ibu untuk hal2 yang gak penting ( Ya Allah, maafkan aku )

2. Melihat si bapak tadi yang tetap ramah walaupun ditolak...memacu saya untuk berusaha mengendalikan diri dan tetap ramah kapanpun , dimanapun, dan dengan siapapun,bahkan dalam suasana hati paling buruk sekalipun.....Insya Allah ( cos saya sering banget jutek kalo lagi bad mood, menebarkan efek bad mood saya ini ke temen2 lain yang tidak terlibat )

3. Menyadari, bahwa seperti bapak tadi, inilah perjuangan ayah2 hebat di seluruh dunia untuk menafkahi keluarganya,,,,,, jadi langsung teringat ayah ibu di rumah, mungkin beginilah semangat mereka ( dan juga seluruh orang tua di jagad raya ini ) saat bekerja....

4. Bahwa senyum memang benar2 sedekah..... ( begitu takjub dengan senyum si bapak tadi, cos seumur hidupku ditawarin naik becak, baru kali ini dapat bonus senyum dan jawaban ramah saat menolak becak )

5. Berpikir positif adalah kebahagiaan hidup ( mungkin inilah yang menyebabkan  si bapak keep smile walau becaknya lagi sepi )

Bismillah....ternyata dengan "sedikit lebih peka" dengan hal2 kecil di sekeliling saya, ada banyak ibrah yang bisa saya saya peroleh,,,,bagaimana jika saya "sangat peka" ???

watugong 28A.171110.1942

Sabtu, 13 November 2010

Your map is not your teritory

Ternyata memang sedih rasanya....ketika apa yang sudah kita rencanakan dengan detail tidak berjalan sesuai rencana
Ternyata memang sumpek rasanya ketika apa yang sudah kita persiapkan jauh2 hari tidak sesuai dengan bayangan kita......

Your map is not your teritory


Jumat, 05 November 2010

Kata - kata sakti

Terimakasih,tolong , dan maaf merupakan tiga kata sakti bagiku. Bagaimana tidak, ketiga kata tersebut bisa merubah makna kata menjadi lebih halus dan menyenangkan,,,,,baik bagi yang mendengar maupun yang berbicara......
Aku benar - benar merasakannya minggu ini........seminggu ini aku kebetulan mengerjakan 2 hal yang sama,,,,,,tapi  keduanya menjadi berbeda , ketika salah satu yang menyuruh menggunakan kata- kata sakti itu......
walaupun hal yang dikerjakan itu sama, rasanya lebih ringan mengerjakan hal yang di awali dengan kata " Army,tolong proposalnya diselesaikan ya...." daripada mengerjakan yang satunya "mbak, proposalnya diselesaikan ya, besok terakhir, jadi usahakan benar". Coba,,,,,lebih enak di dengar yang mana ? sebagai manusia normal berperasaan, kalau bisa memilih (sayangnya dalam kasus ini nggak ), tentu aku memilih mengerjakan yang pertama.....kenapa? karena dengan kata tolong itu aku merasa dihargai dan dibutuhkan,sementara kasus yang kedua kesannya disuruh dan terpaksa.....
Lanjutan kisah,,,,,,,ketika aku selesai mengerjakan 2 hal tadi,,,,,, kasus pertama diakhiri dengan kalimat "makasih ya Army, maaf ngrepoti"....sementara cerita yang kedua tanpa diakhiri kalimat apapun...... Kalau disuruh mengulang , tentu aku akan memilih yang pertama.......karena walaupun sama2 capeknya, ketika si penyuruh mengucapkan terimakasih, semua rasa sebel, kesel. capek, dan mbulet ketika mengerjakan tugas tadi rasanya langsung menguap.....sebelpun jadi hilang....sementara kasus yang kedua.....hahaha.....sebelnya masih tak bawa sampai tidur...........
Begitupun dengan kata maaf /maaf ngrepoti......walaupun kesannya basa - basi ( karena intinya sama2 disuruh / diminta tolong ).....tapi gak tahu kenapa,dengan kata itu,sebuah permintaan jadi terdengar lebih menyenangkan....
Itulah mengapa aku menyebut ketiga kata tadi, tolong;maaf;terimakasih, sebagai kata2 sakti.....karena ketiga kata tersebut bisa merubah makna kalimat yang sebenarnya maksudnya sama....tapi jadi terasa berbeda.....
Walaupun banyak yang bilang kesannya basa - basi, tapi menurutku, ketiga kata itu pantas untuk dibudayakan............ ( masalah basa-basi, tergantung individu masing2, kalau dengan kata maaf lalu tidak memperbaiki kesalahan,,,,,ya maaf jadi bukan kata sakti lagi )

Jadi......... yuk biasakan diri kita mengucapkan maaf, tolong , dan terimakasih.............



saat ku terjebak hujan di musola nurusyifa,051110,6.22pm

Senin, 01 November 2010

Mimpi kita=cara kita menghargai diri kita

Entah kenapa...... tiba - tiba teringat perkataan kakak kelas yang menginspirasi sekali.....kalimatnya pendek sih,,,,tapi maknanya panjang,,,maaf kalau kutipan dibawah ini gak persis dengan aslinya,tapi InsyaAllah intinya sama ( cos aku wes lupa kalimat aslinya )

Mbak Ummu : "tahu gak apa yang paling membuat kita sakit hati ? saat melihat orang yang seumuran dengan kita mendapatkan prestasi yang luar biasa atau berhasil meraih prestasi yang juga sudah lama kita impikan, tapi justru rasa sakit itu yang bisa menjadi pemacu kita untuk bangkit." ( Krima 1st)

Mbak Alda : " Impian kita adalah cerminan seberapa besar kita menghargai diri dan kemampuan kita".Intinya : Jika kita berani bermimpi besar, maka artinya kita menghargai kapasitas kita , kita yakin diri kita mampu mencapainya. tapi sebaliknya, jika tidak berani bermimpi besar, itu artinya kita sudah menghinakan diri kita sendiri,mengecilkan diri kita yang mungkin jika dicoba, sebenarnya kita bisa.... (Krima 2nd)

YOU ARE BIG IF YOU THINK BIG

Makasi buat Mbak Ummu dan Mbak Alda atas pencerahannya

011110 1518

Di siang ini aku menyadari sesuatu

            Senin siang, saat kakiku ingin melangkah pulang......hujan deras menghentikanku dari rencana ini. Hujan deras di saat seperti ini terkadang menjadi berkah bagi diriku,,,,,karena bisa membuatku rehat sejenak ( lumayanlah buat merenung ), walaupun konsekuensinya, ada beberapa tempat yang jadinya batal dikunjungi ( alah bahasaku nggilani, wong cuman jarak GPP - nurusyifa ae dibilang kunjungan ). Sambil menunggu sang awan berhenti mengalirkan hujan, aku ngenet gratis di loby GPP sambil mengamati orang2 lalu lalang di sekitarku.....ada yang berjalan cepat dengan wajah menghadap ke depan tanpa toleh kanan kiri , tampak terburu - buru ingin segera menyelesaikan sesuatu yang sudah menanti ( hehe , mungkin mahasiswa tipe ini adalah seorang mahasiswa baik yang tidak sabar ingin segera membaca HandOut perkuliahan yang baru didapatnya segera setelah tiba di rumah, hahaha, It's not me ). Ada juga yang sengaja berlama - lama  saat berjalan,,,,berjalan pelan sambil menyapa dan menghampiri setiap orang yang di temuinya ( wah, kalau yang seperti ini mungkin tipe2 mahasiswa yang malah memperlambat waktu pulang karena ingin menghindari pekerjaan domestik rumah tangga yang sudah menunggu dengan setia ,ex, cuci baju,marut kelapa, meres santan, nggiling kacang dll, Hahahaha, kalau yang ini, mirip denganku nih, karena tiap pulang ke rumah, Bundaku selalu menyambutku dengan butiran kelapa untuk diparut dan diperes ). Ada juga yang ngobrol sejenak dengan peer-nya, menumpahkan semua yang mereka alami di hari itu, lalu kemudian saling menimpali dan akhirnya say good bye dan pulang ke rumah masing2. Ehm , aku masuk kategori yang mana ya ?

            Hahaha, setelah pengamatan yang gak penting ini , aku jadi menyadari sesuatu.........tiap orang punya cara sendiri2 dalam memanfaatkan waktunya. Mahasiswa tipe pertama tadi, mungkin berpendapat waktu adalah dollar sehingga hidup sedikit melenceng dari rencana yang ditetapkan adalah dosa yang tidak termaafkan, hidupnya selalu dipenuhi dengan rutinitas yang terjadwal, dan segala tugas-tugasnya selalu selesai tepat waktu. Sementara yang tipe kedua, adalah moderat, dimana terkadang hidup tanpa jadwal adalah hal yang perlu dan indah. Kalau tipe yang ketiga, mirip2 lah sama yang kedua. Mana yang harus dipilih ? menurutku , keduanya bisa diselaraskan .............kadang hidup memang harus diatur, dibikin jadwal, sesuai schedule,,,, tapi ada saatnya biarkan waktu berlalu...let it flow.....asal kita tahu kapan kita harus strict dengan rencana yang kita tetapkan, kapan harus menggila, dan kapan harus hepi - hepi (oops, hepi2 yang bermanfaat lho ya )

            Tapi walaupun begitu, aku mengakui, terkadang aku masih suka lemah pada diriku sendiri, mengasihani diriku sendiri,membiarkan diriku menggila terlalu lama sehingga amanah dan tugas2 terlupakan. Intinya : MANAJEMEN  WAKTUKU MASIH SANGAT2 BERANTAKAN. Banyak waktu yang terbuang tanpa hasil. Kalau satu detik waktu yang terbuang bisa dikalikan dengan dollar, wih, wis jadi biilionaire pasti aku.....dan disaat nganggur2 kayak siang ini,,,,,justru malah sadar.

           Waktu tidak bisa diputar ulang.....Hidupku memang harus di-install ulang


Loby GPP , 1Nov 10, sambil menunggu derai hujan berhenti

Minggu, 31 Oktober 2010

Pray for Indonesia.....

Terharu setelah membaca berita bahwa rakyat GAZA yang sedang kesusahan pun mengirimkan bantuan untuk korban di mentawai dan merapi.....karena mereka merasa satu tubuh sebagai muslim......jadi malu dengan diri sendiri yang belum berbuat apa2 untuk korban2 bahkan yang masih satu negara.......
Semoga semua saudara2ku korban bencana diberi ketabahan dan selalu dalam lindungan Allah
Keep Fight and be strong.......You are not alone

Mentawai
Merapi

Krima........

Alhamdulillah, Krima sudah sampai yang ke 4.....
Nggak terasa tinggal satu krima lagi
Semoga, segala sesuatu yang sedikit ini,yang sudah di dapat di krima, bisa menjadi bekal untuk kolega 2010 


Semoga Kolega 2010 bisa menjadi tenaga kesehatan yang baik dan tulus
dan bisa menjadi angkatan yang kompak,,,,,,bisa mengalahkan angkatan2 terdahulu
Aminnnnnnnnnn
Semoga Krima 5 dan yang terakhir nanti bisa lebih baik....aminnnn


Rabu, 27 Oktober 2010

Aku suka hujan..................



Aku suka hujan
karena hujan akan menguarkan aroma alam
aroma tanah yang menyiratkan kedamaian
aroma kedamaian yang menenangkan jiwa

Aku suka hujan
karena hujan membuatku rehat
berhenti sejenak dari semua hiruk pikuk
memberi kesempatan bergelut dengan benak

Aku suka hujan
karena hujan akan memainkan simfoni nada
simfoni dimana suara katak menjadi instrumen yang indah
simfoni dimana rintik hujan menjadi ketukannya

Aku suka hujan
Karena saat hujan
kau dapat menangis sambil menerobos-nya
Tanpa orang lain tahu kau sedang menangis


Watu Gong, 27 Oktober....
Menanti hujan yang tak datang saat ditunggu....namun seringkali datang saat dihindari,,,,tapi hujan tetaplah rahmat 

" i love walking in the rain, cos nobody knows that i 'am crying " ( maaf kalau grammarnya salah )




Rabu, 20 Oktober 2010

2 Kemungkinan

Hiks2x, jadi kepingin....... ^^

 Ada dua hal di dunia ini
Menikahi orang yang dicintai
Atau
Mencintai orang yang dinikahi
Yang pertama hanyalah kemungkinan
sedangkan...
Yang kedua adalah kewajiban

( Sallim A Fillah ) 

Ketika simpati berubah menjadi antipati

Suatu sore menjelang maghrib, saat saya sedang terburu - buru pulang menuju kost, di belakang ruang biomedik, langkahku dihentikan oleh seorang ibu - ibu.........beliau mendekatiku sambil menggendong anaknya. Kemudian si Ibu berkata " mbak, tolong saya , saya butuh uang untuk beli susu adek ( sambil menunjuk ke arah anak yang digendongnya )". Wih, mendengar itu tadi, saya langsung panik, antara kasihan , tapi juga gak punya uang ( di kantongku saat itu hanya ada uang 10rb, dan waktu itu uangnya akan dipakai buat pulang ke kepanjen dengan rincian naik angkot GL bayar 2.500 disambung bis Bagong dengan tarif 4000, so aku cuma punya cadangan uang 3.500, dan itu gak akan cukup buat beli susunya adek bayi ).Si Ibu pun meneruskan ceritanya bahwa anaknya belum minum susu sejak 3 hari yang lalu.Beliaunya juga cerita bahwa biasanya dia diberi uang 70ribu oleh salah seorang mahasiswa di fakultasku juga, tapi masih belum cukup....

Jujur, saya bingung banget saat itu.......terus teringat kata2 bunda bahwa kalau kita tidak mampu menolong orang dengan barang, tolonglah dia dengan tenagamu.....akhirnya....walau agak gak tega, aku berkata ke ibunya " ibu, maaf, jujur, saat ini saya juga bener2 gak punya uang, tapi gini aja bu, mari saya temani ibu ke lakesma ( salah satu Lembaga di fakultasku yang berkecimpung di medis praktis ), mungkin lakesma punya persediaan susu, atau ayo saya antar ke depan bu,,, di depan ada teman2 saya yang bisa membantu".

Seketika raut wajah ibunya langsung berubah. Beliau menolak tawaran saya tersebut. Saya tawari dua kali, si ibu tetap menolak.Saya juga langsung merasa gak enak hati sama si ibu, khawatir tawaran saya tadi menyinggung perasaan ibu tersebut.

Akhirnya saya pun minta maaf dan pamit dengan perasaan benar2 menyesal. Sempat terpikir betapa egoisnya saya. Jadi langsung ingat kisah istri nabi, yang saat punya uang , langsung dibagikan tanpa menyisakan sedikit untuk dirinya sendiri, dan saya belum bisa seperti itu...sambil pulang aku berdoa semoga si ibu selalu diberi kemudahan oleh Allah....

Beberapa hari kemudian,,,,,,,,,di tempat yang sama, saya bertemu lagi dengan si ibu.......dan beliaunya kembali mengatakan hal yang sama. Entah kenapa, di pertemuan yang kedua ini, saya merasa agak sedikit aneh....karena beliau menceritakan hal yang sama kepada saya seolah-olah baru bertemu dengan saya....padahal jarak antara pertemuan pertama den kedua ini hanya tiga hari. Feeling saya saat itu mengatakan bahwa jangan cepat percaya sama ibu ini ( walau sempet ada perasaan bersalah karena itu berarti saya sudah berburuk sangka ). Akhirnya saya minta maaf dan pamit.

Esok harinya di kampus, saya menceritakan hal ini ke mbak Silvi (kakak tingkat sama2 di jurusan keperawatan Brawijaya ). Dan yang membuat saya terkaget - kaget adalah ternyata mbak silvi juga pernah bertemu dan dimintai uang juga oleh si ibu dengan alasan yang sama dan bahwa si ibu juga  melakukan hal yang sama ke banyak teman2 saya yang lain. Mbak Silvi juga cerita,,,,bahwa si ibu sudah sering melakukan hal tersebut ( maklum baru tahu, waktu itu saya masih mahasiswa baru yang polos).

Mendengar ini, saya langsung kecewa..... ya kecewa...kecewa karena apa yang dilakukan ibu ini telah membuat stereotipe negatif. Bagaimana jadinya nanti, jika di jalan , ada seseorang nenek2 yang benar2 kehilangan dompetnya dan tidak punya uang......minta tolong seseorang untuk memberinya ongkos angkot....tapi di tolak karena orang yang dimintai tolong berpikir bahwa si nenek memiliki motif yang sama seperti si ibu lakukan. Saya sedih, mengetahui bagaimana niat tulus dan rasa ingin menolong dimanfaatkan untuk hal yang tidak baik. Saya juga jadi sedih  karena banyak teman2 dan sahabat, termasuk saya, setelah mengalami kejadian serupa,,,,,jadi agak antipati jika ingin memberi pertolongan pada orang, karena khawatir orang tersebut tidak benar2 butuh di tolong.....

Mungkin sedikit kisah di atas memberikan pelajaran kepada saya untuk selalu waspada....tapi juga memberikan sedikit kebingungan untuk saya,,,sampai batas manakah kita harus waspada ?apa perbedaan antara waspada dan berburuk sangka ?kapan kita harus simpati dan kapan harus ber-antipati?karena ada yang bilang, kita tidak usah terlalu naif....

Dan saya belum menemukan jawabannya.............


NB : sekitar 2 hari sebelum menulis postingan ini, saya bertemu lagi dengan si ibu di tempat yang sama.Pertemuan yang ke lima. Namun kali ini saya hanya bisa mengucap permohonan maaf......


WatuGong 28 A,20102010
Ya Allah, jauhkanlah aku dari sifat syirik, riya', dan berburuk sangka

Senin, 11 Oktober 2010

Baru Terasa Saat Tak Ada

Keluarga besar bunda-ku

            Hari ini, saat sedang buka email, baru tahu kalau paklik-ku mengirim foto keluarga besar bunda ku....fiuhhhhhhh, foto lawas pool, diambil sekitar tahun 2003 ( pas hari raya idul adha di tahun itu, lupa tanggal berapa ).
            Awalnya, biasa saja saat melihat foto ini,,,, sampai kemudian, saat aku pandangi satu2 wajah2 di foto ini...., jadi sadar bahwa sekarang jumlah personil di foto itu yang masih hidup sudah berkurang satu......
            Entah kenapa,,,,,langsung teringat budhe ku yang sudah gak ada..... sebenarnya hubunganku sama budheku yang satu ini gak terlalu dekat, biasa saja......cuman satu hal yang aku ingat, dulu waktu aku masih kecil dan imut2, budheku ini masih kerja jualan kolang - kaling di pasar Kebumen. Dan karena beliaunya tahu aku ini penggemar berat makanan ini...setiap aku pulang kampung ke Kebumen, pasti dibawain kolang - kolang banyak ...gratis pula, dan yang membuat aku menyesal sampai sekarang adalah kalau ingat sikapku dulu ke budhe ku itu...aku judes dan cuek banget sama budhe ...pokoknya aku gak suka kalau ada budhe, tapi kalau budhe datang bawa kolang - kaling, kolang - kalingnya tetap aku terima....... ( hiks2x.... maafkan aku budhe )....dan sampai aku remaja pun,,,,,hubungannya tidak terlalu akrab (tapi aku sudah nggak judes lho).
            Dan hari ini......melihat foto diatas.... kenanganku akan budhe ku seakan terseret lagi,,,,tiba2 timbul rasa bersalah, kangen, dan menyesal. Bersalah kalau ingat betapa jahatnya sikapku dulu...Kangen kalau ingat beliaunya tidak pernah absen membawakan makanan favoritku itu walau aku selalu bersikap tidak baik kepadanya.....menyesal karena aku belum sempat meminta maaf padanya atas semua keegoisanku....
            Waktu tidak akan pernah bisa diputar kembali..............memang benar kata orang....bahwa seseorang baru akan merasa memiliki kalau sudah kehilangan


NB : maaf kalau postingan ini agak sedikit GJ ( gak jelas ), tapi aku harap, teman2 jangan seperti aku ya....bagi yang keluarga dan saudaranya masih lengkap....manfaatkan benar2 kesempatan ini...biar gak ada rasa sesal di belakang

Minggu, 10 Oktober 2010

Ternyata tidak begitu............

Melihat sesuatu agar mendapatkan gambaran yang utuh memang harus dari segala sisi........dari segala sudut pandang....agar benar2 tahu perasan si objek yang kita amati..................

Seperti pengalaman ku akhir2 ini..............

Sebulan yang lalu, saat ada acara PK2MABA di Fakultasku, aku kebagian jadi staf sie acara, tugasnya antara lain  adalah memastikan semua acara berjalan sesuai rundown dan mengkoordinasikan dengan sie lain yang terkait.... nah yang jadi masalah adalah , sering sekali rundown yang kami buat molor dan mayoritas penyebab utamanya adalah mobilisasi kolega2 / adek2 MABA tidak sesuai dengan yang di jadwalkan atau istilah lainnya lelet. Nah , otomatis , semua staf sie acara pasti dibuat keliyengan setiap kali hal ini terjadi, karena kemoloran ini pastinya akan mempengaruhi acara selanjutnya, dan setelahnya ,kami semua /sie acara akan kelimpungan mencari cara agar acaranya bisa dikembalikan ke jalan yang benar alias sesuai rundown awal (alhamdulillah teman2 di sie acara adalah makhluk2 yang hebat, sehingga dengan kerjasama semuanya , masih bisa diatasi...salut untuk Linda, Putri, Cik Irene, Nydya, Oriza, Celi, Gadis, Dina, Laily, dan juga Bang Harjad ).Belum lagi, saat acara berlangsung, terkadang dari MABA ada yang sulit sekali diarahkan untuk tenang saat acara, sehingga ada saatnya acara terlambat dimulai karena harus menunggu kolega MABA tenang dan bersedia mendengarkan....dicuekin saat lagi bicara di depan ? wuih hal ini sering sekali aku dan teman2 rasakan sejak hari pertama ospek ....fiuuuuuuuuh......dan hasilnya sejak saat itu yang ada di benakku tentang maba adalah sekelompok orang yang jalannnya lambat, susah sekali diajak melakukan sesuatu dengan cepat, dan tidak menghiraukan orang lain........ secara tidak langsung aku menyamakan semua maba seperti itu...

Dan pas KRIMA yang notabene adalah kelanjutan dari PK2, aku kebagian di staf PAr( Pendamping Armada ) yang itu berarti bahwa aku harus berhubungan lebih dekat dengan para MABA yang sebelumnya sudah aku beri label tidak baik. Awalnya aku sedikit pesimis,,,,,, tapi ternyata menjadi PAr bisa membuatku melihat adek2 Maba dari sudut pandang yang lain,,,,,, dan semua pikiran burukku selama ini tentang mereka sirna seketika. Aku jadi mengerti kenapa mereka melakukan ini atau itu....... aku juga merasakan kenapa terkadang mereka merasakan hal2 tertentu....yang dulu mungkin aku tidak terpikir untuk menyelaminya......
Dan Alhamdulillah, adek maba-ku adalah orang2 yang baik2 dan tidak seperti yang kupikirkan di awal. Aku jadi merasa bersalah sempat berpikiran negatif kepada mereka, karena tidak semuanya seperti yang aku kira ( walau kuakui, dari total ribuan MABA yang ada di Fakultasku,ada beberapa yang ber" kebutuhan khusus").

Melihat segala sesuatu memang harus dari berbagai sisi.....karena dengan merasakan berbagai hal kita akan belajar berempati...aku juga harus belajar berpikir positif...........

Selasa, 05 Oktober 2010

Belajar Sabar

            2 oktober kemarin, aku bersama beberapa panitia dari LKI FKUB pergi ke suatu TPA di daerah perumahan sigura - gura Malang. Tujuan kami adalah untuk memberi sedikit penyuluhan  kebersihan diri tentang cuci tangan dan sikat gigi untuk anak2 santri TPA tersebut..  Awalnya aku excited.... karena aku  seneng kalau ketemu sama anak kecil,,,tapi terakhir2 ragu juga, timbul pertanyaan " aku kan gak pernah mengajar anak2, bisa gak ya? kalau cuman main thok mah enak, tapi ini kan harus menyampaikan sesuatu???????????"
            Tapi Bismillah......dengan semboyan tak nyoba maka tak bisa, akhirnya aku berangkat....
            Di TPA tersebut ada sekitar 24an anak.....hua.....dan mereka pada ribut sendiri-sendiri......aku langsung kehilangan keyakinan nih,aduh bisa gak ya....
nah, akhirnya aku mencoba untuk kenalan dulu dengan mereka....hehe, tak kenal maka tak sayang kan..... dan setelah memasang tampang manis dan keibuan ( hueeek, bahasaku nggilani ) aku mencoba kenalan dan menanyakan nama mereka dan ternyata.... AKU MASIH TETEP GAK DIREKEN......Hiks2x, bayangan awalku tentang anak2 lucu2 yang akan menyambutku dengan sambutan hangat dan meriah langsung sirna seketika.....
            Dengan bantuan seorang ustadzah yg membantu menenangkan mereka,,,, akhirnya penyuluhan pun bisa dimulai.... tiba2 ada seorang anak kecil, yang awalnya terlihat sebagai anak kecil manis imut - imut tanpa dosa, dalam satu detik berubah menjadi anak kecil manis imut - imut penuh dosa karena memanggilku dengan sebutan BU (tidaaaaaaaaaaakkkkkkk ).....
            Aku pun siap2 memasang tampang andalanku ( haha, tampang manis, kalem dan imut hehe ) untuk menaklukkan perhatian anak2, dan alhamdulillah aku berhasil. Tapi , kebahagiaan itu tidak berlangsung lama, baru sekitar 10 menit, anak2 itu mulai ribut2 lagi...... huhuhuhu.... tapi akhirnya , dengan bantuan teman2 dan ustadzahnya, serta rayuan maut bahwa yang mau tenang mendengarkan serta menjawab akan mendapat hadiah yang menarik dan bagus ( aku sebenarnya trenyuh saat mengumumkan ini ke mereka, karena aku tahu kenyataan  bahwa sebenarnya hadiahnya hanya sebatang sikat gigi dan kotak pensil plastik),,,,penyuluhan pun berlangsung dengan sukses
            Dari peristiwa ini, aku menyadari...... bahwa menghadapi anak2 memang harus sabar, karena mereka sangat kritis, ada yang mereka rasa bingung,,,, mereka akan langsung bertanya sampai mereka mendapat jawaban yang memuaskan. Dan kita sebagai yang lebih tua tidak boleh mengacuhkannya atau menjawab dengan asal, karena ini akan membuat mereka kecewa dan nantinya akan segan untuk bertanya lagi, selain itu, kalau kita sampai memberikan jawaban yang kurang tepat, dikhawatirkan anak2 pun akan mempraktekkan atau memahami yang kurang benar itu..........
            Seperti percakapanku dengan seorang anak perempuan di penyuluhan tersebut, aku lupa namanya, seorang gadis kecil kelas 4 sd, sebut saja namanya Mawar ( bukan nama yang sebenarnya ).... :
Aku : jadi ingat ya adik2, kita harus punya sikat gigi sendiri2 sendiri, jadi tidak boleh memakainya bersama - sama dengan orang lain, selain itu, saat menyimpan sikat gigi harus disendirikan, jangan dicampur- campur dalam satu gelas dengan punya yang lain (sambil menunjukkan gambar tempat penyimpanan sikat gigi).
Mawar : tapi mamaku kadang pakai sikat gigi mas ku bu (hiks2, aku dipanggilnya ibu )?
Aku : oh ya udah, kalau gitu mamanya dibilangin ya,,,, jangan pakai sikat masnya, harus pakai punyanya sendiri2
Mawar : tapi aku juga nyimpan sikat giginya masih dicampur dalam gelas kayak gitu?
Aku : ehm, diganti aja tempatnya,biar nyimpen sikatnya bisa sendiri - sendiri
Mawar : tapi aku  gak punya bu alat yang seperti di gambar itu ???punyanya gelas
Aku : ( sambil memasang tampang kalem padahal bingung mau ngomong apa ) ya udah kalau gak punya , bisa pakai gelas, tapi disendirikan, satu sikat diletakkan dalam satu gelas ya
Mawar : kalau seperti itu,nanti habis  bu gelas di rumahku, masku lho ada 4, terus masih ada mamaku sama papaku
Aku : ( memutar otak ) ya udah, kalau gelasnya nggak cukup, nggak papa diletakkan dalam satu gelas, tapi jangan lupa sikatnya diberi tutup plastik, supaya antar ujung sikat tidak saling menempel
Mawar : tapi dirumakhu adanya yang nggak ada tutup plastiknya bu, mamaku kalau beli sikat nggak yang seperti itu....
Aku : hanya diam ( sambil mencari solusi )......
Mawar : bu terus gimana ?????
Aku : ...................
Sampai kemudian ada temanku, Annisa, yang mencoba membantuku menjawab : ya sudah, kalau seperti itu, gak papa, diletakkan dalam satu gelas, tapi jarak antar sikatnya direnggang - renggangkan
Aku :(  mengucapkan alhamdulillah dalam hati karena ternyata jawaban Nisa tadi membuat si mawar puas dan tidak bertanya lagi sambil mengutuk diri ku sendiri kenapa tidak dari tadi saja aku menjawab seperti jawaban Nissa barusan )

            Yah,,,,walaupun sedikit ribet, tapi menyenangkan, aku jadi bisa belajar sabar.... aku jadi menyadari, mungkin seperti inilah perasaan para guru TK dan guru ngajiku dulu saat mengajariku waktu masih kecil..... jadi membuatku merasakan juga betapa repotnya dulu mereka mengajariku ( buat guru2 TK dan guru ngajiku,,,,makasih ya pak bu, semoga Allah membalas kebaikan bapak ibu )
Salut juga kepada mbak2 ustadzah  di TPA tersebut yang setiap hari bergelut dengan anak2 (semoga selalu dimudahkan oleh Allah ).
             Anak adalah makhluk yang jujur. Kita pun yang menurut teori dikatakan sebagai remaja atau dewasa muda......masih harus banyak belajar dari anak2 ( tapi bukan brarti belajar untuk jadi anak2 terus ya )....


Rabu, 29 September 2010

Aku ingin benci itu pergi

Aku malu
malu karena selalu berkata bahwa dendam itu dosa
tapi aku masih menyalakan dendam

Aku pengecut
pengecut karena tahu bahwa iri adalah pangkal kehancuran
tapi tetap saja iri masih menggerayangi hidupku

Aku tak tahan
tak tahan karena membiarkan benci mengendalikan hidupku
padahal mempersilahkannya pergi adalah kunci kebahagiaan hidup

Bukan
Bukan karena rasa benci , iri, dan dendam itu yang tak mau pergi
Tapi dirikulah yang selama ini menahan mereka agar tak beranjak dari aliran darahku

Tapi kini......
Kini aku ingin.....
Aku ingin dendam itu hilang
Aku ingin iri itu menguap.....
Aku ingin benci itu pergi....

aku yakin mereka musnah.....
Karena aku telah merelakan dendam, iri, dan benci itu pergi...................


watugong 28A
ditemani si laptop tua at 9.20 pm