5 hari yang lalu, Barbara, hape ku satu2 nya pergi tanpa pamit alias hilang. Memang Barbara bukan hape mahal dan cangih, tapi di dalamnya banyak sekali nomer2 penting, yang membuat nilainya jadi sangat berharga........
Saat tahu hapeku hilang,,,,,, respon umum yang " seharusnya " biasa saya lakukan adalah : marah - marah , mengeluh,dan ngomel nggak jelas. Tapi entah kenapa, hari itu saya seperti tidak ada tenaga untuk mengamuk-mungkin pengaruh kondisi tubuh saya yang hari itu sedang diare, membuat energi saya "terbuang " ke tempat lain -.
So, dengan perasaan hati yang ngedumel tapi tidak bisa diekspresikan membuat saya jadi mewek, akhirnya saya mengeluarkannya dengan cara yang paling aman bagi penghuni kos lainnya , yakni menangis diam2 ( cos kalau saya sampai menangis keras tersedu2, dikhawatirkan orang diluar akan mengira telah terjadi tindak kekerasan di watu gong 28 A )
Setelah menangis, perasaan masih tetap gak karu2an, terbayang musibah2 yang akan saya hadapi ke depan sebagai konsekuensi hilangnya barbara : di omelin ibu, putusnya jaring komunikasi, tidak bisa mendengarkan radio, dsb
Di saat seperti itu, tiba2 teringat perkataan seseorang ( tapi saya lupa siapa dia ), bahwa saat kita berada dalam keadaan yg tidak kita sukai, cobalah untuk menggali hal2 positif dari kejadian itu. Berbekal petuah sakti ( yang kuharap manjur ) tersebut, maka saya mulai me-list hal2 positif yang akan saya peroleh setelah kehilangan handphone:
1. Dengan tidak adanya handphone, otomatis untuk sementara saya tidak bisa mendengarkan radio( terutama radio NHK favorit saya ), ini bisa memberikan efek ( entah negatif untuk positif ) waktu belajar yang lebih banyak ......aminnnnnnnnnnnn ( gakyakin mode on )
2. Dengan hilangnya barbara, menyebabkan teman2 akan kesulitan kalau mau menyampaikan undangan rapat, otomatis undangan itu tidak akan pernah sampai kepada saya,sehingga waktu yang seharusnya digunakan untuk rapat, bisa digunakan untuk istirahat, terutama di saat menjelang ujian seperti sekarang, waktu istirahat sangat berguna agar bisa belajar sampai larut malam .....aminnnnnnnnn ( sokrajin mode on )
3. Dengan hilangnya ponsel saya yang berwarna putih tsb, secara tidak langsung membuat saya bisa berhemat....why ? hehe, karena anggaran untuk pulsa sementara waktu tiada
4. Dengan hilangnya NxxxA ( ooops, jgn sebut merk ) saya tersebut, saya jadi dituntut untuk memperhatikan pengumuman apapun yang disampaikan teman saya di depan kelas saat perkuliahan, karena selama ini saya cenderung ngobrol dewe dan cuek saat yang lain mendengar pengumuman, karena saat itu saya selalu berpikir " halah, nanti kan juga bisa tanya lewat sms ke teman yang memperhatikan pengumuman ......"....hmmmm, hal ini akan membuat saya secara tidak langsung jadi lebih menghargai orang yang bicara di depan.
5. Dengan hilangnya ponsel saya yang memiliki motto connecting people tersebut, saya bisa belajar lebih mandiri, sebab saat ada handphone, ketika ada sedikit masalah, saya pasti langsung sms/ telpon bunda, ayah, atau teman2 untuk meminta mereka membantu saya. Dengan raibnya si barbara, membuat saya harus belajar menyelesaikan masalah semampu saya sebelum akhirnya saya minta tolong.
Sebenarnya masih banyak lagi hal lain yang saya list pada waktu itu (yang saya sadari, tidak mungkin di tulis disini, karena ternyata, semakin kebawah, hal positif yang saya bayangkan makin ngaco dan rodo' mekso )......setelah me-list hal2 diatas,,,,bismillah, saya jadi lebih tenang dan siap untuk hidup berpisah dengan barbara
Hari kedua tanpa HP, memang rasanya agak ribet.....tapi ternyata saya masih bisa hidup, dan perlahan mulai menemukan solusi2 untuk memperbaiki kondisi ketiadaan HP ini....hari pertama berlangsung dengan aman......
Hari ketiga ditinggal barbara,,,,,hidup saya masih tentrem gemah ripah loh jinawi...........ternyata tidak seburuk bayangan awal saat hape saya secara resmi dinyatakan raib
Hari keempat dan kelima setelah ponsel saya dibawa kabur, saya sudah mulai bisa menikmati hidup tanpa HP......
Saat awal ponsel saya hilang, teman saya sempat bertanya " Bisa kamu hidup tanpa HP ?" dan saat itu saya hanya sanggup menjawab 'bisa' tapi dengan nada ketidak yakinan......tapi sekarang di hari kelima,saya menyadari bahwa ternyata hidup tanpa ponsel tidak semengerikan dugaan saya ( walaupun tidak ngeri, TAPI SAYA TETAP LEBIH MEMILIH HIDUP DENGAN HANDPHONE, dan entah kapan hari bahagia itu, dimana saya bisa memiliki pengganti Barbara, tiba )
Mungkin apa yang saya tuliskan disini hanyalah hal remeh, kehilangan HP.....tapi sungguh hal ini memberikan banyak sekali manfaat untuk saya,,,,,dimana saya jadi merasakan bahwa terkadang kita harus mampu berada pada kondisi yang tidak kita inginkan ( dalam kasus saya, hidup sementara tanpa HP ), harus mau dan bisa meyesuaikan diri dengan kondisi yang tidak saya inginkan tsb, bahwa hal buruk tidak akan berjalan seburuk yang kita bayangkan asalkan kita ikhlas dan pasrah, serta belajar untuk tidak gampang mengeluh karena mengeluh membuat hal buruk terasa semakin sengsara ( walaupun dengan sangat jujur, saya akui masih sering kelepasan mengeluh)
I miss u, Barbara.............
terimakasih untuk seseorang yang tidak saya ingat rupa dan namanya atas nasihat "hal positif " nya
wg28a,081210,1512